Dulu saat lokalisasi Dolly masih buka, saya berprofesi sebagai pedagang kopi. Awalnya saya sempat menolak penutupan Dolly, bahkan saya ikut demo bersama warga lainnya yang juga menolak ditutupnya pusat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Namun setelah Dolly benar-benar ditutup, akhirnya saya mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Setelah beberapa kali mengikuti pelatihan tersebut, saya memutuskan untuk menjalani profesi baru saya mulai dari nol, yaitu sebagai produsen tempe.
Mulanya ada kendala untuk memasarkan tempe saya, namun dengan mengikuti lebih lanjut pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, saya diajari pemasaran produk baik secara online dan offline (dengan mengikuti pameran dan bazar).
Merek Tempe Bang Jarwo saya gunakan atas saran para pelanggan yang sudah cukup mengenal nama saya sebagai pemilik UMKM tersebut. Saya memiliki beberapa produk turunan tempe, di antaranya nugget tempe dan sambal goreng kering tempe. Saya selalu yakin bahwa eks-lokalisasi Dolly akan dapat berubah ke arah yang lebih baik.
Dan saya berterima kasih kepada walikota Surabaya yang telah menutup lokalisasi Dolly dan membina UMKM di daerah tersebut sehingga kehidupan warganya menjadi lebih tenang dan berkah.
Jalan-jalan ke Gang Dolly, jangan lupa membeli oleh oleh khas Surabaya kekinian di:
Tempat oleh oleh Surabaya, Sentra UKM Siola Surabaya
Toko oleh oleh khas Surabaya, Sentra UKM Merr Surabaya
Pusat oleh oleh Surabaya, Dolly Saiki Point Surabaya
Toko oleh oleh Surabaya, Lobby Balai Kota Surabaya
Oleh Khas Surabaya, Pusat Informasi Wisata Balai Pemuda Surabaya
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Komentar dinonaktifkan: Makanan Khas Surabaya, Tempe Bang Jarwo
Maaf, form komentar dinonaktifkan.