Warga Eks-lokalisasi Putat Jaya-Dolly Bekerja Sama Dalam Rangka Meningkatkan Taraf Perekonomian
Kata “kreatif” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “creative”, dengan kata dasar “create” yang berarti menciptakan, membuat, membikin, meramu dan lain sebagainya.
Namun kata “kreatif” sejatinya bermakna lebih dari itu, yakni mengubah masalah menjadi peluang.
Seperti yang dilakukan oleh warga Kampung UMKM Kreatif Putat Jaya yang berlokasi di wilayah bekas lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, yaitu Dolly.
Masalah limbungnya perekonomian pasca penutupan Dolly sangat kasat mata dan dialami oleh mayoritas warga setempat yang dulunya berprofesi sebagai pedagang gorengan, buruh cuci-setrika, tukang parkir dll.
Namun warga di Jalan Putat Jaya Gang II-A tersebut pantang menyerah, dan memilih mencari solusinya.
Dengan didampingi oleh tim Communal Branding Sobo nDolly, warga setempat diarahkan untuk dapat produktif.
Produksi aneka makanan dipilih karena dirasa lebih mudah memasarkannya.
Dalam satu gang sempit padat penduduk tersebut terdapat banyak UMKM yang bergerak di bidang permakanan. Mulai bakso, nasi jagung, Chinese Food, aneka kue basah, nasi kebuli hingga Boba Kekinian.
Namun yang paling menonjol dan banyak merekrut warga lainnya sebagai pekerja tidak tetap adalah usaha katering yang menyediakan aneka nasi dan kue kotak.
Dalam sehari, UMKM yang dikomandoi langsung oleh ketua RT-nya itu mampu memproduksi ratusan kotak nasi dan kue.
Hal ini tentunya sangat disyukuri oleh warga, karena dengan banyaknya pesanan nasi dan kue kotak, mereka bisa mendapatkan upah sebagai tambahan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Gerakan yang patut diapresiasi ini bermula dengan satu niat, agar Putat Jaya-Dolly benar-benar menjadi kampung zero prostitusi.
Komentar dinonaktifkan: Niat: Adalah Modal Awal Memberdayakan Masyarakat Eks-lokalisasi Putat Jaya-Dolly
Maaf, form komentar dinonaktifkan.