Produk yang Anda beli di kesurabaya.com adalah hasil produksi UMKM di bawah binaan dinas terkait Pemkot Surabaya. Kesurabaya.com menawarkan harga terbaik dari produk UMKM terbaik. Standard dan mutu produk di kesurabaya.com terjamin karena selalu dalam pengawasan berkala. Anda pun dapat turut memasarkan produk Anda di kesurabaya.com dengan menghubungi admin kami di 085216028060 (WA only). Kesurabaya.com membuka kerja sama dengan seluruh komunitas pecinta Surabaya.
Beranda » Artikel Terbaru » Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru

Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru

Diposting pada 12 April 2019 oleh Cak Lutfi | Dilihat: 3.047 kali
Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru

Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru

Kelompok Sadar Wisata Dolly – Putat Jaya

SEJARAH GANG DOLLY

Siapa yang tidak kenal dengan Dolly? Nama lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yang diambil dari nama seorang
perempuan Indo-Belanda ini telah tersohor sejak puluhan tahun yang lalu. Pusat prostitusi yang meluas hingga ke
permukiman warga ini dulunya dikenal dengan perempuan-perempuan cantiknya yang dipajang di dalam “akuarium” atau
etalase, yang siap dipilih untuk melayani para pelanggannya.

Dulu, bagi warga asli Putat Jaya, adzan maghrib bukan hanya sebagai panggilan untuk melaksanakan ibadah, melainkan
juga sebagai penanda bahwa kegiatan hedon-prostitusi sudah dimulai. Anak-anak kecil dan remaja diwajibkan untuk
segera masuk ke dalam rumah masing-masing, bukan hanya supaya tidak terpengaruh oleh kehidupan malam, tapi juga agar
tidak ditawar oleh para penikmat bisnis lendir.

Namun, sejak secara resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2014, gemerlapnya kehidupan malam sudah
tidak lagi nampak di Dolly. Prempuan penjaja kenikmatan beserta mucikarinya yang mayoritas pendatang, telah diberi
pesangon dan dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing. Kemegahan wisma-wisma besar dengan akuariumnya dan hiruk
pikuk rumah musik di gang-gang sempit sirna seketika itu juga.

Warga setempat tentunya senang dengan keputusan Pemerintah Kota Surabaya ini. Namun, penutupan lokalisasi Dolly
ternyata menyisakan beragam permasalahan. Kolapsnya perekonomian warga adalah salah satu dampak yang terlihat nyata.
Dulu, mayoritas warga setempat menyandarkan hidupnya dari bisnis-bisnis kecil seperti laundry kiloan, katering,
warung kopi, lahan parkir hingga jasa tukang parkir dan keamanan. Dengan ditutupnya lokalisasi Dolly, wilayah
tersebut tiba-tiba menjadi sepi, sehingga bisnis-bisnis rumahan tersebut gulung tikar. Banyak anak-anak yang pada
akhirnya harus putus sekolah karena terkendala biaya. Bahkan tidak sedikit keluarga yang berpisah karena faktor
ekonomi.

GELIAT UMKM DOLLY BERDAYA

Lalu, bagaimana kondisi eks-lokalisasi Dolly saat ini?
Dan apa usaha Pemerintah Kota Surabaya sebagai langkah berikutnya untuk menanggulangi permasalahan yang dialami oleh
warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly tersebut?

Pemerintah Kota Surabaya telah melaksanakan beragam kegiatan dan program melalui dinas-dinas terkait untuk mengubah
citra Dolly dan menghidupkan perekonomian warga terdampak. Beberapa bekas wisma dan rumah musik dibeli oleh
Pemerintah Kota Surabaya dan disulap menjadi Rumah Kreatif untuk mengadakan pelatihan-pelatihan. Tentunya,
partisipasi berbagai pihak terlibat dalam usaha meningkatkan taraf hidup warga seperti Kementrian Sosial,
universitas serta komunitas.

Menumbuhkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menjadi strategi andalan Pemerintah Kota Surabaya. Beberapa produk
unggulan yang diproduksi oleh kelompok warga di kampungnya masing-masing telah tercipta, seperti:
1. Kampung Olahan Telur Asin, digiatkan oleh kelompok UMKM Pujaa dengan beragam produk olahan telur asin seperti
botok, nasi geprek, sosis, sempol dan jajan pasar.

2. Kampung Orumy, digiatkan oleh kelompok UMKM INOKAM (Inovasi Kampung Mandiri) dengan produk minuman olahan rumput
laut.

3. Kampung Samijali, digiatkan oleh kelompok UMKM Samijali dengan produk keripik samiler (singkong) berbagai rasa.

4. Rumah Batik Putat Jaya, digiatkan oleh beberapa kelompok UMKM seperti Jarak Arum dan Warna Ayu dengan bermacam
variasi fashion dan batik (tulis, cap, jumputan, ecoprint, lukis, sulam pita dll).

5. Rumah Kreatif Barbara, digiatkan oleh kelompok UMKM Mampu Jaya dengan produk sandal, sepatu dan slipper (sandal
hotel).

Selain itu, pada awal tahun 2017 Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Rumah Kreatif “Dolly Saiki Point” (baca: Sentra
Dolly Saat Ini) yang berfungsi sebagai showroom untuk memamerkan produk-produk unggulan UMKM Dolly, baik yang
diproduksi secara kelompok di kampung kreatif maupun secara perorangan yang tersebar di kampung-kampung lainnya.
Selain itu, Walikota Surabaya berharap agar Dolly Saiki Point mampu menjadi point (baca: pusat) pergerakan dan
pertumbuhan. Lokasinya yang berada di dekat kampung-kampung kreatif UMKM diharapkan dapat menjadi mercusuar bagi
wilayah perkembangan wilayah Dolly secara keseluruhan.

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan Dolly Saiki Point menunjukkan grafik positif. Dengan dibantu oleh
Daya Sinergi Perkasa (DSP) Institute dan Paguyuban Cak dan Ning Surabaya, warga setempat berinisiatif untuk
melakukan re-branding Dolly Saiki Point dengan menjadikannya bukan hanya sebagai showroom produk UMKM semata,
melainkan juga sebagai Pusat Oleh-Oleh Khas Surabaya di wilayah Surabaya Barat.

Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, Dolly Saiki Point telah dikenal oleh masyarakat luas di luar
Surabaya. Digital marketing yang diterapkan terbukti sangat ampuh dalam memperkenalkan produk-produk UMKM Dolly.
Kunjungan perorangan maupun kelompok hampir setiap hari diterima, sehingga omzet penjualan pun semakin meningkat.

COMMUNAL BRANDING

Untuk semakin meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM Dolly yang memiliki merek masing-masing, DSP Institute
berinisiatif mengajak warga setempat untuk membentuk sebuah Communal Branding agar masyarakat pada umumnya lebih
mudah mengenali bahwa produk yang mereka beli adalah sebuah kebanggaan dari kampung Dolly. Bagaimanapun, nama Dolly
masih sangat dikenal, dan selalu menjadi sesuatu yang menarik dan menggelitik telinga.

Kemudian, nama “Sobo Dolly” (dibaca Sobo nDolly dengan logat Surabayaan, yang berarti berkunjung atau main-main ke
Dolly) dipilih sebagai Communal Branding yang diyakini akan mampu membawa produk-produk UMKM ini ke tingkat
nasional, maupun internasional. Sobo Dolly juga merupakan sebuah gerakan, mengajak masyarakat untuk berkunjung ke
wilayah Dolly. Bukan lagi bicara prostitusi, melainkan mengunjungi kampung-kampung kreatif dengan beragam produk-
produk andalannya.

POKDARWIS SEBAGAI WUJUD OMNI MARKETING

Konsep Communal Branding akan lebih sempurna jika dipadukan dengan Omni Marketing. Bahwa salah satu metode terbaik
untuk memasarkan produk-produk UMKM Dolly adalah dengan memadukannya dengan konsep tourism (pariwisata). Dengan
mempromosikan Dolly sebagai sebuah destinasi wisata edukasi, diharapkan mampu mendatangkan wisatawan domestik dan
manca-negara. Dengan demikian omzet UMKM Dolly semakin tinggi karena produk-produknya dibeli oleh para wisatawan.

POKDARWIS, SEBUAH DUKUNGAN DARI KEMENPAR DAN KOMISI X DPR RI

Semenjak penutupan lokalisasi Dolly pada tahun 2014, banyak pihak yang terlibat dalam program-program perekonomian
dan sosial yang dianggap sebagai permasalahan paling genting. Pun demikian, kondisi Dolly pasca penutupan tahun 2014
masih belum stabil dari sisi keamanan, sehingga masyarakat masih enggan untuk berkunjung ke Dolly.

Namun, pada awal tahun 2019, warga Dolly mendapat kehormatan dari Komisi X DPR RI dan Kementrian Pariwisata RI untuk
menghadiri sosialisasi terkait destinasi wisata. Sejak saat itu, warga Dolly berinisiatif untuk membentuk Kelompok
Sadar Wisata (Pokdarwis) serta membuat rute dan paket wisata yang berpotensi dapat membantu meningkatkan omzet UMKM
Dolly melalui konsep Omni Marketing.

Dengan didampingi oleh DSP Institute serta Paguyuban Cak dan Ning Surabaya, serta dimulai dari warga Putat Jaya,
dibentuklah Pokdarwis Sobo Dolly yang akan membangkitkan kembali geliat perekonomian melalui industri pariwisata.
Warga pun telah mempersiapkan kampungnya masing-masing agar menjadi menarik dengan berbagai hiasan seni mural
sehingga dapat dikunjungi oleh para wisatawan dalam dan luar negeri.

Beberapa rute wisata telah dibuat. UMKM dan edukasi bukan lagi satu-satunya konsep yang ditawarkan. Dengan
memasukkan unsur wisata seni dan budaya, kuliner, religi serta sejarah, Sobo Dolly diyakini mampu menjadi sebuah
destinasi wisata yang komplit dan menarik.

Wilayah Dolly sangat luas, apalagi jika berbicara daerah Irak (Bahasa Surabaya: Iringane Jarak, yang berarti daerah
sekitar Jalan Jarak). Terkait keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para wisatawan, maka Wisata Sobo Dolly dibagi
beberapa rute, antara lain:
A. Putat Jaya
1. Dolly Saiki Point (Start)
2. Pesantren Jauharatul Hikmah (Beroprasi sejak 2008 saat Dolly masih dibuka, wisata sejarah dan religi)
3. Kampung UMKM Pujaa (Kuliner)
4. Kampung UMKM Orumy (Kuliner, seni mural)
5. Kampung UMKM Samijali (Kuliner)
6. Rumah Batik Putat Jaya (Seni dan budaya)
7. Dolly Saiki Point (Finish, belanja Oleh-oleh Khas Surabaya)

B. Gang Dolly
1. Ex-wisma Barbara II (UMKM Mampu Jaya, wisata edukasi dan sejarah)
2. Ex-wisma Barbara I (dalam proses renovasi, akan dijadikan pusat hobby hewan peliharaan)
3. Ex-wisma Putri Lestari (rumah singgah anak terlantar dan anak jalanan, wisata edukasi)

C. Wilayah Irak Makam Kembang Kuning (opsional, makam Belanda dan Cina, wisata sejarah)

D. Wilayah Irak Masjid Rahmat (opsional, masjid tertua di Surabaya, wisata sejarah)

Sobo Dolly yang menggabungkan konsep UMKM, Communal Branding dan Tourism (Omni Marketing) diharapkan oleh warga
setempat untuk tidak hanya meningkatkan taraf perekonomian, melainkan juga menjadikan kehidupan warga Dolly menjadi
penuh keberkahan.

By:
Cak Luthfi Nur Zaman

Bagikan informasi tentang Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru kepada teman atau kerabat Anda.

Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru | Surabaya Hari Ini

Komentar dinonaktifkan: Tempat Wisata di Surabaya, Mengunjungi Dolly Dengan Perspektif Baru

Maaf, form komentar dinonaktifkan.

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
OFF 36%
PESAN CEPAT
Oleh Oleh Khas Surabaya Sambal Bu Risma Paling Favorit

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Oleh Oleh Khas Surabaya Sambal Bu Risma Paling Favorit Rp 18.000 Rp 28.000
Ready Stock / SBR001
Rp 18.000 Rp 28.000
Ready Stock / SBR001
OFF 36%
PESAN CEPAT
Sambal Khas Surabaya Bu Risma, Pedasnya Berani!

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Bu Rudy Surabaya Rp 18.000 Rp 28.000
Ready Stock / SBR001
Rp 18.000 Rp 28.000
Ready Stock / SBR001
OFF 25%
PESAN CEPAT
Bumbu Rujak Manis Cak Mimin Oleh-Oleh Sambal Khas Surabaya

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Bumbu Rujak Manis Cak Mimin Oleh-Oleh Sambal Bu Rudy Khas Surabaya A Rp 15.000 Rp 20.000
Ready Stock / CM002
Rp 15.000 Rp 20.000
Ready Stock / CM002
SIDEBAR